Senin, 22 Juli 2013

Our Love (Part 1)


Author            : Aiko
Type                : Sequel
Genre              : Romance, Sad
Rating             : Tentuin Sendiri..heee

Main Cast       : Jung Yong Hwa, Park Shin Hye
OC                  : Seo Hyun
Disclaimer      : Cerita ini hanya fiktif belaka. Sementara nama-nama yang digunakan hanya meminjam saja untuk keperluan cerita. Jika terdapat kesamaan itu bukan sesuatu yang di sengaja. Just for fun chingu ^_^. Mohon kritik dan sarannya
Twitter             : @nengicueth

No Bash Readers
Happy Reading all..

Author pov
“tapi appa..”

“tidak ada tapi-tapi Yong-ah, appa dan eomma sudah memutuskan jadi kamu harus menerimanya” ucap appa

“tapi appa kan tahu kalau aku sudah mempunyai yeojachingu, aku tidak mungkin menikah dengan gadis lain selain dia” ujar Yong Hwa memberi pembelaan

“apanya yang tidak mungkin? Tidak ada yang tidak mungkin Yong Hwa. Kamu cukup melakukan apa yang appa dan eomma-mu minta” ucap tuan Jung hampir hilang kesabarannya. Iya bagaimana tidak hilang kesabaran hampir 3 jam mereka berdebat dan sampai sekarang belum menghasilkan kesepakatan. Yong Hwa tetap bersikeras menolak perjodohannya yang menyebabkan perdebatan alot antara dia dan kedua orang tuanya. Nyonya Jung yang dari tadi diam melihat dua laki-laki yang di sayanginya terus berdebat akhirnya buka suara.

“Yeobo, Yong-ah…kalian jangan memaksakan ego kalian sendiri kalau seperti ini semuanya tidak akan selesai” ucap nyonya Jung lembut

“eomma, eomma tahu kan kalau aku sudah mempunyai yeojachingu dan eomma sendiri juga pernah bertemu dengannya, apa eomma rela anakmu ini harus menikah dengan orang yang tidak di cintainya? Ayolah eomma tolong jelaskan pada appa” ujar Yong Hwa memelas, tuan Jung yang melihatnya mendengus kesal. Nyonya Jung mengelus kepala Yong Hwa lembut.

“chagi..” ucap nyonya Jung lembut berusaha memberi penjelasan pada Yong Hwa

“bukan begitu,  perjodohan ini sudah di lakukan sejak kalian masih kecil. Dulu kamu dan dia sangat dekat, kamu bahkan pernah bilang pada kami kalau kamu hanya akan menikah dengannya saat kamu dewasa nanti. Karena itulah kami sepakat untuk menjodohkanmu dengannya” ujar eomma

“hanya karena perkataanku saat masih kecil kalian langsung menganggapnya serius? Aku benar-benar tidak menyangka kalian berbuat seperti ini padaku” ucap Yong Hwa. Tuan Jung hanya menggelengkan kepala melihat anaknya yang keras kepala

“Appa dan eomma berhutang budi pada kedua orang tua gadis itu, mereka yang membantu appa dan eomma sampai bisa seperti sekarang”

“jadi appa dan eomma menjualku untuk balas budi begitu?” ujar Yong Hwa emosi

“kalau tidak ada mereka eomma mungkin tidak akan pernah bisa melihatmu sampai dewasa seperti saat ini Yong-ah” ucap eomma meneteskan air mata

“mereka yang membantu saat appa dan eomma tidak punya uang, bahkan saat kamu sakit dan hampir mati mereka membantu kami sampai kamu bisa sembuh, memberikan pekerjaan pada appamu sehingga kita bisa seperti sekarang ini. Selama ini appa dan eomma tidak pernah meminta apa pun darimu dan sekarang appa dan eomma meminta padamu, tolong menikahlah dengan gadis itu, eomma mohon” ucap eomma memohon.

Yong Hwa tidak pernah bisa melihat eommanya sedih apa lagi menangis seperti itu, iya dia memang tidak pernah ingin melihat wanita sedih karenanya apalagi eommanya. Eomma yang telah melahirkan dan membesarkannya sampai sekarang, tapi dia juga tidak bisa meninggalkan yeojachingunya begitu saja karena dia sangat mencintai gadis itu, gadis yang justru akan dinikahinya segera, tapi takdir berkata lain. Dia harus menikahi gadis yang sama sekali tidak dia kenal, dia bahkan belum pernah bertemu dengan gadis itu sama sekali. Dia merasakan betapa kejamnya dunia karena membuatnya harus berada di situasi yang begitu sulit untuknya saat ini, memilih dua wanita yang sama-sama di sayanginya saat ini, tapi dia memang harus mengambil keputusan. Memilih eommanya atau wanita yang telah mengisi hatinya saat ini.

“baiklah aku mau, tapi aku tidak berjanji aku bisa mencintainya” ujar Yong Hwa lemah

“cinta akan datang dengan sendirinya seiring kebersamaan kalian chagi, eomma yakin kamu
akan jatuh cinta padanya” ujar nyonya Jung senang

“besok kita akan menemui mereka dan appa harap kamu mau datang bersama” ucap tuan Jung

“ne..” ujar Yong Hwa sambil berjalan menuju kamarnya
Yong Hwa menghempaskan badannya diatas kasur empuknya, matanya menerawang menatap langit-langit kamarnya, kepalanya di rasa sangat berat memikirkan apa yang baru saja dialaminya.

Yong Hwa Pov
Apa yang harus aku lakukan? Aku mencintai gadis lain dan sekarang aku harus menikah dengan gadis yang sama sekali tidak ku kenal. Apa yang harus aku katakan pada Seo Hyun tentang semua ini? Apa dia akan menerimanya? Atau aku bawa saja dia pergi dari sini dan menikahinya. Kami bisa belajar hidup dari nol tanpa bantuan orang tuaku. Tidak itu tidak mungkin, aku tidak mungkin membuat appa dan eomma malu karena kelakuanku, aku harus menjelaskan semua ini pada Seo Hyun, iya semoga dia bisa menerimanya.

Aku segera menyambar jaket yang bergantung di pintu dan berjalan menuju mobil untuk menemui Seo Hyun. Kami duduk di taman belakang rumah Seo Hyun. Lama kami terdiam, tanpa berbicara, aku bahkan tidak tahu darimana harus memulai semua ini. Aku takut menyakitinya, aku takut menyakiti gadisku ini.

“apa ada masalah? Kenapa oppa datang tanpa memberitahuku dulu?” Tanya Seo Hyun
Kutatap Seo Hyun lekat, kutelusuri setiap detail lekuk wajahnya, wajah yang membuatku selalu merasakan kebahagiaan saat melihatnya. Bagaimana mungkin aku bisa membuat wajah ini menangis? Bagaimana mungkin aku tega menyakiti gadis lembut ini? Aku bahkan tidak akan pernah tega menyakiti gadis ini, tidak akan pernah tega.

“hhhhmm.. Seo-ah, kamu tahu kan aku sangat mencintaimu dan juga eomma, kalian berdua adalah wanita yang selalu mengisi hatiku selama ini. Dan kamu tahu kan kalau aku tidak pernah berniat menyakiti kalian berdua” ucapku pelan. Seo Hyun menatapku bingung, iya mungkin dia bingung melihatku yang tidak seperti biasanya

“apa terjadi sesuatu oppa? Apa ada masalah? Katakanlah oppa” tanyanya lagi

“tolong kamu jangan berprasangka buruk padaku, dan jangan meragukan cintaku padamu. Aku tidak pernah ingin menyakitimu Seo Hyun”

“katakanlah oppa, aku akan mencoba mengerti dan menerima semuanya” ucap Seo Hyun. Inilah yang membuatku jatuh cinta padanya. Kebaikan dan ketulusan hatinya yang selalu membuatku merasakan kebahagian saat bersamanya. Tidak ada gadis seperti dia, iya tidak ada..kecuali eommaku.

“appa dan eomma sudah menjodohkanku dengan gadis lain” Kulihat Seo Hyun sangat kaget mendengar ucapanku, aku bisa melihat ada cairan benih menggantung di matanya. Iya Tuhan Seo Hyun aku mohon jangan menangis karenaku, aku tidak akan bisa melihatmu menangis karena ku, aku mohon.

“lalu?” kata Seo Hyun

“aku tidak bisa menolak perjodohan itu. Appa dan eomma berhutang budi pada mereka dan perjodohan ini sudah dibicarakan saat kami masih kecil. Aku tidak bisa menolak ini semua karena aku menyayangi orang tuaku, tapi aku juga menyayangimu Seo. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan” ujarku sedih. Kulihat dia menganggukkan kepalanya dan beralih menatapku dengan tatapannya yang menyejukkan.

“aku tahu oppa tidak akan tega menyakiti siapa pun, aku tahu oppa sangat mencintai aku dan ahjuma. Tapi bagaimana pun ahjuma adalah wanita yang telah melahirkan oppa, dy merawat dan membesarkan oppa dengan penuh kasih sayang sampai oppa bisa seperti ini. Sedangkan aku..aku adalah wanita yang oppa kenal baru-baru ini, aku bahkan tidak pernah melakukan perjuangan seperti yang ahjuma lakukan untuk oppa. Jadi ikuti kata hati oppa. Aku yakin oppa ingin membahagiakan ahjuma kan? Jadi lakukanlah, bahagiakan kedua orang tua oppa dan aku juga akan bahagia disini” ucap Seo Hyun

Ada kelegaan tersendiri yang kurasakan saat mendengar jawaban Seo Hyun. Aku tahu dia akan menjawab seperti ini mengingat kebaikan hatinya selama ini. Aku memang tidak salah mencintainya, walaupun aku dapat melihat guratan kesedihan dari sudut matanya. Mianhae Seo Hyun, mianhae chagi-ya.

“Seo Hyun saranghae” ucapku memeluknya erat. Aku lepaskan pelukanku dan menatap wajahnya lekat, entah dorongan darimana kucium bibirnya pelan sampai pada akhirnya kurasakan dia membalas ciumanku. Kurasakan sesuatu yang asin dalam ciuman kami. Iya aku tahu itu air mata, tapi itu bukan air mataku. Itu air mata Seo Hyun gadisku. Aku lepaskan ciuman kami dan aku  hapus cairan bening itu dari wajahnya.

“mianhae Seo-ah, mianhae” ucapku

“gwencana oppa, oppa sudah melakukan apa yang seharusnya oppa lakukan, berbaktilah pada orang tuamu oppa” ujarnya

“aku berjanji tidak akan pernah meninggalkanmu Seo, tidak perduli aku menikah dengan gadis lain sekalipun. Aku tidak akan pernah meninggalkanmu” ujarku

“pulanglah oppa, ahjuma dan ahjusi pasti khawatir”

“tapi..”

“pulanglah..oppa masih bisa menghubungiku, aku janji” ujarnya

“baiklah aku pulang, dan kamu jangan lupa minum obat, aku tidak mau terjadi sesuatu padamu. Jaga kondisimu chagi” ucapku mengecup keningnya dan berlalu pergi. Ada kelegaan tersendiri yang kurasakan setelah menjelaskan semua padanya walaupun masih ada rasa bersalah yang kurasakan, tapi aku berjanji. Aku berjanji akan selalu menjagamu Seo Hyun, aku akan menjagamu.
__oOo__

Seo Hyun Pov
Kupandangi punggungnya yang semakin menghilang dari kejauhan. Laki-laki itu..laki-laki yang kucintai sepenuh hatiku akhirnya harus bersama gadis lain dan bukan denganku. Sejujurnya aku tidak akan sanggup tanpanya, tidak akan sanggup menghadapi semua ini tanpa dia di sampingku. Dia yang selalu menemani dan menjagaku selama ini, sekarang harus bersama gadis lain. Apakah ini takdir kami berdua? Inikah kehendak takdir kalau kami memang tidak bisa bersama? Kenapa Tuhan tidak memberiku kesempatan untuk bersamanya lebih lama lagi? Apa yang harus aku lakukan saat dia bersama orang lain?. Kurasakan air mataku mengalir lagi, kali ini tidak kutahan seperti tadi saat bersamanya karena aku memang selalu rapuh saat tidak bersamanya. Tuhan aku mohon, berikan aku waktu lebih lama lagi untuk melihatnya hidup bahagia dengan pasangannya nanti, aku mohon Tuhan.
__oOo__

Author pov
Keesokan Harinya
Terlihat seorang gadis cantik tengah menyiapkan sarapan dengan rambutnya yang di gulung ke atas, gadis cantik dan baik hati itu bernama Park Shin Hye.

“chagiya, nanti malam kamu siap-siap ya teman appa akan datang mengunjungi kita”

“siapa appa? Apa aku mengenalnya” ucap Shin Hye

“iya kamu kenal chagi tapi mungkin karena waktu itu kamu masih kecil kamu mungkin lupa”

“baiklah nanti aku akan belanja untuk makan malam kita nanti, sekarang appa selesaikan sarapannya dulu ne” Tuan Park mengangguk

“oya appa, hari ini mau kan mengantarku ke kampus karena aku masih belum hafal arah ke kampus” ujar Shin Hye 

“tentu saja tuan putri, appa akan mengantarmu kemana pun kamu pergi” ucap tuan Park sambil mencubit pipi Shin Hye

“aisshh appa suka sekali menggodaku sih, ayo kita makan nanti aku bisa terlambat appa” ujar Shin Hye cemberut. Tuan park tersenyum melihat putri satu-satunya.
__oOo__

“appa ppalli..ppalli-ya”

“nona Shin Hye sabar donk, kamu tidak akan terlambat chagi” kata appa sambil duduk di depan kemudi

“kalau aku terlambat appa yang tanggung jawab ya”

“ne chagiya, kajja kita berangkat”

Mobil pun sampai di depan kampus Shin Hye. Shin Hye turun dengan tergesa-gesa dan menutup pintu mobil dengan keras setelah berpamitan dan mencium pipi tuan Park. Shin Hye berlari menuju kampusnya karena terburu-buru dia menabrak seseorang di pintu masuk.

“Jeosonghamnida” Shin Hye merapikan buku-buku gadis tersebut

“ah ne gwenchanayo aggashi” kata gadis itu

“jeongmal, gumawo aggashi. Mianhae aku harus pergi sekali lagi mianhae” pamit Shin Hye berlari ke kelasnya
Yong Hwa yang baru saja tiba melihat kejadian itu menghampiri Seo Hyun. Memeriksa keadaan Seo Hyun.

“gwenchana? Kenapa kamu membiarkannya pergi begitu saja? Aish jinja, dia harus bertanggung jawab” kata Yong Hwa hendak mengejar Shin Hye

“gwenchana oppa, dia tidak salah aku tadi yang tidak melihat jalan” ujar Seo Hyun

“tapi yang oppa lihat malah sebaliknya, dia berlari terburu-buru, menabrakmu dan malah langsung meninggalkanmu begitu saja, dasar yeoja tidak tahu sopan santun”

“oppa sudahlah, aku baik-baik saja jangan berlebihan begitu” ujar Seo Hyun meyakinkan

“mianhae, aku hanya mengkhawatirkanmu saja”

“aku mengerti oppa, gumawo..!! oya ada apa oppa kesini? Bukannya oppa seharusnya ke kantor? Kenapa malah ke kampus?” Tanya Seo Hyun

“aku hanya mengkhawatirkanmu karena itu aku datang ke sini, kamu mau kemana? Bagaimana dengan skripsimu?”

“aku mau pulang oppa, aku sudah konsultasi tinggal beberapa perbaikan saja”

“baiklah oppa antar ya” Seo Hyun mengangguk

Di dalam perjalanan tidak ada yang berbicara, Seo Hyun mengalihkan pandangannya ke pemandangan diluar sedangkan Yong Hwa berkonsentrasi melihat ke depan hanya sekali-sekali terlihat melirik Seo Hyun.

“ada apa oppa? Kenapa dari tadi melihatku seperti itu?” Tanya Seo Hyun

“apa kamu baik-baik saja? Kenapa semalam tidak mengangkat telponku?”

“aku baik-baik saja oppa, aku semalam sudah tidur karena terlalu lelah mengerjakan skripsiku” ujar Soe Hyun berbohong, Yong Hwa tersenyum

“oya nanti malam oppa jadi ke rumah teman keluarga oppa?” Tanya Seo Hyun. Yong Hwa terdiam, teringat kembali percakapan mereka semalam, teringat kembali takdir yang harus di jalani, takdir yang akan memisahkan dia dengan gadis yang sangat dia cintainya. Yong Hwa menepikan kendaraannya dan menoleh kearah  Seo Hyun dengan pandangan sayu

“oppa, gwenchana?” Tanya Seo Hyun khawatir

“Seo..bisakah kamu tidak membahas masalah itu? Tolong saat kita bersama jangan bahas masalah itu lagi, saat ini aku hanya ingin bersamamu, jadi aku mohon tolong jangan bahas masalah itu lagi” ucap Yong Hwa

Seo Hyun mengangguk, dia mengerti apa yang di rasakan Yong Hwa, karena saat ini dia juga merasakan hal yang sama, merasakan kesedihan yang mendalam karena harus merelakan laki-laki yang sangat di cintainya itu. Tapi takdir memang tidak menyatukan mereka karena cepat atau lambat dia memang harus melepaskan Yong Hwa untuk selamanya. Seo Hyun mencoba tegar dengan kenyataan yang dia hadapi saat ini, dia tidak mau terlihat menangis di depan Yong Hwa, dia tidak ingin menjadi beban untuk Yong Hwa lagi, tidak..dia tidak boleh menjadi beban Yong Hwa lagi.

“baiklah oppa, aaah aku lapar. Bagaimana kalau kita makan dulu oppa” ujar seo Hyun mengalihkan pembicaraan

Yong Hwa tersenyum dan mengangguk “kajja, hari ini aku ingin bersamamu seharian ok”
Yong Hwa membawa Seo Hyun kafe langganan mereka, menyantap makanan kesukaan mereka dan mengajak Seo Hyun keliling kota Seoul seharian. Tanpa mereka sadari hari sudah mulai gelap, Yong Hwa memutuskan mengantar Seo Hyun pulang walaupun dia masih ingin lebih lama bersama Seo Hyun. Begitu sampai di depan rumah Seo Hyun, Yong Hwa membukakan pintu mobil untuk Seo Hyun.

“gumawo oppa”

“hhhmmm, aku sebenarnya masih ingin lebih lama bersamamu Seo-ah” ucap Yong Hwa sedih

“aku tahu, tapi oppa harus pulang karena ahjuma dan ahjusi pasti sudah menunggu. Oppa tidak lupa kan hari ini harus pergi bersama mereka” Seo Hyun mengingatkan

“araso, aku ingat baiklah kamu masuklah aku akan pulang”

“oppa pulanglah dulu, setelah oppa pulang baru aku masuk” ujar Seo Hyun

“ani..kamu masuklah dulu, aku tidak mau terjadi sesuatu padamu, masuklah”

“hhmm..baiklah annyeong oppa” pamit Seo Hyun. Begitu Seo Hyun masuk Yong Hwa segera melanjukan mobil pulang ke rumahnya. Sesampainya di rumah terlihat tuan Jung sudah menunggu Yong Hwa di depan teras rumah mereka.

“kemana saja kamu anak nakal? Appa dan eomma sudah menunggumu dari tadi, dan kenapa kamu tidak mengangkat telpon aaa??” Tanya tuan Jung emosi saat Yong Hwa datang

“mianhae appa, aku tidak tahu appa menelponku” ucap Yong Hwa

“sudahlah sekarang ganti bajumu, kita sudah terlambat” perintah tuan Jung dan beranjak meninggalkan Yong Hwa

“chagi..jangan terlalu keras padanya, dia hanya masih kaget karena perjodohan ini” ujar
nyonya Jung
“tapi anak itu perlu di perlakukan seperti itu sekali-kali.. Aah sudahlah aku ke mobil dulu” ujar tuan Jung
__oOo__

Yong berjalan gontai ke kamarnya, kembali dia teringat apa yang akan dihadapinya saat ini. Pikirannya berkecamuk memikirkan perjodohan yang sangat dia benci. Apa aku sedang bermimpi? Jika iya tolong bangunkan aku dari mimpi buruk ini. Aahh tidak ini nyata, kamu harus sadar Yong Hwa ini bukan mimpi, ini adalah takdir yang harus kamu jalani, kamu tidak bisa menghindar lagi, tidak..kamu tidak bisa menghindari semua ini. Tapi bagaimana aku bisa tanpa Seo Hyun? Bagaimana mungkin aku harus menikah dan hidup bersama wanita yang tidak kucintai? Apa yang harus aku lakukan? Apa?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar